Telah disebutkan sebelumnya bahwa epistasis dan hipostasis merupakan salah satu penyimpangan semu yang terjadi pada hukum mendel yaitu pada persilangan dihibrid.
Pada peristiwa dominansi, gen dominan menutupi ekspresi gen resesif menjadi alelnya pada individu heterozigot. Akan tetapi kadang-kadang dapat terjadi dua gen yang berlainan yang bukan alelnya serta mempengaruhi bagian yang sama dari tubuh organisme, salah satu gen tersebut menutupi ekspresi gen yang lain. Gen yang menutupi ekspresi itulah yang disebut sebagai gen epistasis, sedangkan gen yang ditutupi ekspresinya disebut sebagai gen hipostasis.
Peristiwa epistasis dan hipostasis telah ditelaah oleh Nelson dan Ehle dengan mencoba menyilangkan tanaman gandum yang kulit bijinya hitam (HHkk) dengan tanaman gandum yang kulit bijinya kuning (hhKK).
Keturunan F1 semuanya berkulit biji hitam (HhKk). Dari susunan genotif pada F1 menunjukkan bahwa sifat warna biji hitam lebih dominan terhadap kuning.
F1 disilangkan sesamanya menghasilkan F2 dan diperoleh perbandingan 12 hitam : 3 kuning : 1 putih.
Jika perbandingan F2 diamati, merupakan perbandingan yang mirip dengan perbandingan pada persilangan dihibrid yaitu (9 + 3) : 3 : 1 sehingga dapat disimpulkan bahwa:
- Sifat hitam dominan terhadap kuning
- Sifat kuning dominan terhadap putih
- Sifat hitam epistasis terhadap sifat kuning dan sifat kuning hipostasis terhadap hitam.
Semoga uraian singkat ini bermanfaat dan bisa menjadi panduan belajar biologi.
Salam biologi...!!!
thank you! berguna sekali dan singkat sehingga bisa dapat dgn cepat :)
ReplyDelete