Attention...!!!
Apabila link gak bisa dibuka, silakan klik pada Label yang tersedia yea...!!!

Perubahan Set Kromosom

Materi yang akan saya bahas masih sekitar pembahasan kita sebelumnya, yaitu tentang mutasi kromosom. Istilah ilmiahnya adalah aberasi. Mutasi kromosom dapat disebabkan oleh adanya kerusakan struktur kromosom, dapat juga disebabkan karena terjadinya perubahan set kromosom, maupun perubahan dalam hal penggandaan kromosom. Pada kesempatan ini saya akan membahas mutasi kromosom yang disebabkan oleh perubahan set kromosom.

Secara umum mahluk hidup mempunyai jumlah kromosom yang diploid (2n). Akan tetapi meskipun demikian, terdapat beberapa pengecualian pada beberapa tanaman pangan hortikultura maupun pada tanaman penyejuk mata yang estetis (tanaman hias) yang sangat berguna bagi manusia memiliki jumlah kromosom yang lebih dari umumnya misalnya tetrahaploid (4n) dan hexaploid (6n). Gejala seperti ini disebut euploidi. Euploidi adalah keragaman jumlah set kromosom pada berbagai mahluk hidup.


Di bawah ini beberapa contoh macam-macam euploidi disertai dengan jumlah kromosom homolog serta contoh genotifnya.

Tabel Euploidi


Euploidi
Jumlah kromosom homolog (n)
Contoh
Monoploidi
Satu (n)
A
B
C
Diploidi
Dua (2n)
AA
BB
CC
Triplodi
Tiga (3n)
AAA
BBB
CCC
Tetraploidi
Empat (4n)
AAAA
BBBB
CCCC
Pentaploidi
Lima (5n)
AAAAA
BBBBB
CCCCC
Hexaploidi
Enam (6n)
AAAAAA
BBBBBB
CCCCCC
dst
dst
dst



Pada tabel di atas disebut monoploidi apabila memiliki satu kromosom (haploid = n). Individu yang monoploidi seperti ini biasanya bersifat steril (mandul).
Sobat tau gak kenapa bisa terjadi hal seperti ini ?
Padahal individu yang demikian berasal dari induk yang diploid (2n) lho sob...!!!
Hal ini disebabkan karena pada proses penyerbukan, sel telur mengalami perkembangan sebelum dibuahi (bersatu) oleh sel dengan sperma. Tanaman induk yang diploid tentu saja akan menghasilkan keturunan (generasi) yang haploid dengan satu n (monoploidi).
Sebaliknya jika individu yang diploid (2n dengan dua set kromosom) dapat berubah menjadi poliploidi (memiliki set kromosom lebih dari dua set kromosom).

Poliploidi dibagi menjadi dua yaitu:
1. Autopoliplodi, apabila peristiwa poliploidi terjadi pada spesies (jenis) yang sama.
2. Allopoliploidi, apabila peristiwa poliploidi terjadi pada spesies (jenis) yang berbeda.

Mengapa terjadi autopoliploidi ?
Autopoliploidi terjadi karena kegagalan pada proses mitosis, penggandaan jumlah kromosom yang diikuti oleh pembelahan mitosis dan pembentukan jaringan poliploidi serta penggunaan kolkisin yang mencegah pembentukan serabut gelendong. Tidak terbentuknya serat gelendong mengakibatkan kromosom tidak dapat memisah pada proses mitosis tepatnya pada tahap anafase.
Hmmm...gak terasa udah larut malam ne sob, kita lanjutkan belajar biologinya dilain kesempatan dengan topik yang berbeda.

Semoga bermanfaat dan dapat dijadikan sebagai panduan belajar biologi.

1 comment:

Kita jalin Silaturrahim dengan mengisi kotak komentar di bawah ini meskipun sepatah dua patah kata...!!!