Seperti yang sudah kita ketahui bersama bahwa mutasi adalah peristiwa perubahan sifat yang baka pada organisme yang diwariskan pada keturunan berikutnya.
Ayo siapa yang masih ingat sebab terjadinya mutasi ???
Mutasi terjadi karena adanya perubahan pada materi genetik baik itu pada tingkat DNA, gen maupun pada kromosom. Mutasi yang terjadi karena adanya perubahan pada tingkat DNA sudah saya bahas pada materi sebelumnya yaitu pada pembahasan tentang Mutasi Gen, dan kali ini saya akan membahas tentang mutasi yang disebabkan oleh adanya perubahan (kerusakan) pada kromosom.
Mutasi terjadi karena adanya perubahan pada materi genetik baik itu pada tingkat DNA, gen maupun pada kromosom. Mutasi yang terjadi karena adanya perubahan pada tingkat DNA sudah saya bahas pada materi sebelumnya yaitu pada pembahasan tentang Mutasi Gen, dan kali ini saya akan membahas tentang mutasi yang disebabkan oleh adanya perubahan (kerusakan) pada kromosom.
Mutasi kromosom atau aberasi adalah mutasi yang disebabkan oleh adanya perubahan struktur kromosom. Mutasi ini juga sering disebut sebagai mutasi besar karena mutasi ini dapat berakibat luar biasa atau berakibat sangat fatal jika perubahan tersebut menyangkut perubahan kromosom.
Sama halnya dengan DNA, kromosom pun dapat mengalami perubahan karena mengalami kerusakan, perubahan set maupun perubahan dalam hal penggandaannya.
Yuk sama-sama kita tela'ah sebab-sebab terjadinya perubahan struktur kromosom...!!!
Sebab terjadinya perubahan struktur kromosom
1. Delesi
Benang kromosom dapat mengalami peristiwa pematahan atau terputus tanpa sebab yang jelas. Pematahan (pemutusan) pada ujung kromosom dapat menyebabkan bagian ujung tersebut hilang. Hal ini tentu saja mengakibatkan kromosom tersebut akan kehilangan satu atau beberapa gen. Selain itu, pematahan dapat juga terjadi pada dua tempat sehingga patahan tersebut hilang juga karena terlepas. Kromosom yang tersisa akan mengadakan penyambungan dengan ujung yang lain sehingga bersambung kembali. Peristiwa inilah yang disebut sebagai delesi (defisiensi).
Delesi dapat juga diartikan sebagai kromosom yang kehilangan bagiannya. Untuk lebih jelasnya peristiwa delesi sobat dapat lihat pada gambar di bawah ini.
Delesi dapat juga diartikan sebagai kromosom yang kehilangan bagiannya. Untuk lebih jelasnya peristiwa delesi sobat dapat lihat pada gambar di bawah ini.
Pada gambar sebelah kiri tanda panah merupakan kromosom normal sedangkan setelah tanda panah menggambarkan delesi.
Pada gambar di atas dapat sobat amati (panah arah atas) bahwa pada kromosom menunjukkan adanya patahan dan huruf besar (kapital) (A B C D E...) menunjukkan bagian atau segmen yang menyusun sebuah kromosom, tiap bagian terdiri atas sejumlah gen. Pada gambar pertama terdapat dua patahan (kromosom akan kehilangan segmen D), sedangkan gambar ke dua terdapat satu patahan pada ujung kromosom yaitu segmen A.
2. Duplikasi
Bagaimana halnya apabila pematahan dua kromatid pada lokus yang berbeda diikuti dengan pertukaran bahan dan penggabungan kembali kromatid tersebut ?
Yuk, kita simak penjelasan berikut ini.
Apabila terjadi pematahan dua kromatid pada lokus yang berbeda diikuti dengan pertukaran bahan dan penggabungan kembali kromatid, maka akan diperoleh satu kromatid dengan delesi dan yang lain dengan duplikasi (penambahan bahan kromosom).
3. Inversi
Inversi terjadi pada tahap pembelahan sel pada saat kromosom berpilin pada tahap profase, terjadi pematahan kromosom pada dua tempat dan terjadi penyisipan atau penyambungan kembali pada kromosom yang sama sehingga diperoleh susunan yang terbalik. Peristiwa inversi dapat digambarkan seperti gambar di bawah ini.
Pada gambar di atas terjadi pematahan (sobat perhatikan tanda panah) pada kromosom no. 3 dan no. 7. Akan tetapi kemudian terjadi penyisipan kembali oleh kromosom yang patah tersebut sehingga susunannya nomornya menjadi 1 2 3 6 5 4 7 8. Untuk sobat ketahui bahwa susunan sebelum terjadi pematahan adalah 1 2 3 4 5 6 7 8.
4. Translokasi
Translokasi terjadi apabila terjadi pematahan pada bagian kromosom, dan bagian yang patah tersebut pindah ke kromosom yang lain yang bukan homolognya. Apabila bagian yang patah saling tertukar, disebut translokasi resiprok, dan translokasi resiproklah yang paling sering terjadi sebagai akibat munculnya mutasi kromosom.
Pematahan terjadi pada tanda panah. Patahan kromosom nomor 1 (AB) berpindah ke kromosom nomor 2. Hasil translokasi resiproknya dapat sobat lihat pada kromosom nomor 4, dan sisa patahannya (CDE) bergabung dengan patahan kromosom nomor 2 (v). Hasil translokasi resiproknya dapat sobat lihat pada kromosom nomor 3. Sedangkan sisa patahan kromosom nomor 2 (wx) bergabung dengan patahan kromosom nomor 1 dan hasil translokasi resiproknya dapat sobat lihat pada kromosom nomor 4.
Semoga bermanfaat dan dapat dijadikan sebagai panduan belajar biologi.
0 comments:
Post a Comment
Kita jalin Silaturrahim dengan mengisi kotak komentar di bawah ini meskipun sepatah dua patah kata...!!!