Tahap-Tahap Terbentuknya Mahluk Hidup

Asal usul kehidupan berasal dari zat-zat anorganik yang secara bertahap mengalami perubahan sehingga menjadi makromolekul organik yang diperkirakan dimulai dari lautan.

Berdasarkan teori naturalistik, terbentuknya mahluk hidup yang pertama di bumi melalui beberapa tahap.

Adapun tahap-tahap yang dimaksud dapat dijelaskan secara singkat tiap-tiap tahapannya sebagai berikut:

Tahap 1

Mahluk hidup pertama disusun oleh molekul-molekul yang terdapat di atmosfer seperti CH₃, NH₃, H₂, dan H₂O. Sebagai akibat dari energi yang dihasilkan dari aliran listrik halilintar mengakibatkan terjadinya reaksi kimia pada molekul-molekul anorganik terebut sehingga membentuk senyawa organik kompleks.

Tahap 2

Pada tahap ini terjadi reaksi kimia senyawa anorganik menjadi senyawa organik.

CH^-₄ + NH^-₃ + H₂O^- ==> Asam amino, mono sakarida, gliserol dan asam lemak, purin dan piramidin

Tahap 3

Terjadi kelanjutan dari hasil reaksi kimia tersebut di atas (tahap 2). Pada tahap ini terjadi pembentukan polisakarida, lemak, nukleotida, dan asam nukleat.

Tahap 4

Terjadi reaksi lanjutan, yaitu : asam nukleat + protein ==> nukleoprotein. Dengan adanya nukleoprotein sudah mampu bagi "calon mahluk hidup" untuk mengambil nutrisi, mutasi, maupun melakukan reproduksi.

Tahap 5

Pada tahap ini nukleoprotein mengalami perubahan sehingga mendapat selubung bahan organik sehingga akhirnya terbentuk protovirus (sel awal). Protovirus ini sudah mampu mengadakan sintesis, mengalami pertumbuhan, dan perkembangan.

Tahap 6

Protovirus mengalami evolusi menjadi virus yang bersifat parasiter. Selain itu juga ada beberapa di antara protovirus akan mengalami perubahan-perubahan (evolusi) dan ada yang mengandung klorofil sehingga menjadi tumbuhan, ada juga yang tidak memiliki klorofil dan menjadi mahluk hidup saprofitik, ada pula yang menjadi mahluk parasiter. 

Tahap 7

CH₄ + O₂  ==>  H₂O + CO₃
NH₃ + O₂  ==> N₂ + H₂O

O₂ ditangkap oleh mahluk hidup aerob dengan melepaskan CO₂ dan H₂O. Oleh tumbuhan hijau, kedua molekul tersebut dipakai untuk keperluan fotosintesis. Dengan fotositesis ini, energi kimia yang ditangkap akan diubah menjadi energi kimia di dalam sel, dan selebihnya energi tersebut digunakan untuk berbagai aktivitas.

Semoga bermanfaat dan dapat dijadikan sebagai panduan belajar biologi.