Attention...!!!
Apabila link gak bisa dibuka, silakan klik pada Label yang tersedia yea...!!!

Golongan Darah Mematikan

Di dalam mempelajari genetika khususnya materi golongan darah ada sistem golongan darah yang ke empat "Golongan Darah Mematikan"? Hasil penelitian terbaru kah? Penasaran neh dengan sistem golongan yang ini. Padahal, seperti yang sudah kita ketahui bersama dan juga sudah saya uraikan sebelumnya, penggolongan darah pada manusia maupun hewan itu cuma didasarkan pada tiga sistem yaitu:
  1. Golongan darah berdasarkan sistem ABO
  2. Golongan darah berdasarkan sistem MN, dan
  3. Golongan darah berdasarkan sistem Rh.
----->  Lalu yang ini ????  <-----

Jangan terkecoh sobat...!

Pada edisi kali ini yang akan dibahas adalah golongan darah yang berkaitan erat dengan penggolongan darah  yang nomor 3 yaitu berdasarkan sistem Rh. Apabila di dalam eritrosit ditemukan adanya antigen Rh maka bergolongan darah Rh positif (Rh+), sebaliknya apabila di dalam eritrosit tidak ditemukan adanya antigen Rh maka bergolongan darah Rh negatif (Rh-). Kemampuan pembentukan antigen ini ditentukan oleh gen dominan R dengan individu golongan darah Rh positif (Rh+) bergenotif RR atau Rr, sedangkan individu golongan darah Rh negatif (Rh-) bergenotif rr.

Dalam keadaan normal, darah manusia tidak akan membentuk antibodi anti terhadap antigen Rh, akan tetapi seandainya suatu saat terjadi transfusi darah dari donor golongan darah Rh positif (Rh+) ke resipien (penerima) golongan darah Rh negatif (Rh-), maka darah resipien secara otomatis akan membentuk anti terhadap Rh karena Rh dianggap sebagai "benda asing" pada sistemnya. Lama kelamaan akan terjadi peningkatan jumlah zat anti di dalam eritrosit sebagai akibat sel darah setiap waktu terduplikasi (membelah). Peningkatan jumlah zat anti ini dapat berakibat menggumpalkan antigen Rh. Jika seandainya kejadian serupa menimpa sobat (sebagai resipien), maka pada kegiatan transfusi darah berikutnya dapat berdampak mematikan bagi sobat. Ihhhh...serem juga ya mendengar kata mematikan?

Na'udzubillahi min dzalik... ...!!!

Tapi saya berharap, ilustrasi di atas tidak membuat sobat untuk melakukan transfusi darah. Insyaallah jika dengan prosedur yang benar dan bukan mall praktek, hidup sobat akan aman-aman saja saya do'akan (do'a bulan Ramadhan khan ijabah ...

Ada lagi masalah yang lain. Bagaimanakah nasib ibu yang sedang hamil dan bayinya (fetus) memiliki golongan darah Rh berbeda?
Misalkan si ibu mempunyai golongan darah Rh- dan setelah diteliti si fetus bergolongan darah Rh+. Mendekati masa-masa persalinan sedikit tidaknya akan terjadi kontraksi otot. Dalam masa seperti ini, tidak menutup kemungkinan akan ada pembuluh darah (kapiler) di sekitar plasenta pecah. Darah yang akan mengalir/merembes ke dalam pembuluh darah si ibu. Si fetus yang bergolongan darah Rh+ mempunyai antigen Rh di dalam eritrositnya. Antigen ini kemudian akan merangsang tubuh si ibu membentuk zat anti Rh di dalam serumnya. Darah si ibu yang mengalir kembali ke tubuh si fe menjadi mempunyai zat anti Rh tersebut. Kejadian ini masih bersifat baik (tidak menyebabkan kematian pada fetus) karena pembentukan zat anti Rh terjadi secara perlahan-lahan di dalam tubuh si ibu.

Masalah akan timbul apabila si ibu mengalami kehamilan berikutnya.
Sobat pernah dengar peribahasa ini khan?

"Sedikit demi sedikit lama-lama jadi bukit".

Pada alinea di atas yang saya tandai dengan tulisan biru bergaris bawah, pembentukan zat anti Rh terjadi secara perlahan-lahan di dalam tubuh si ibu, dalam penantian masa yang relatif lama si ibu hamil lagi. Disini berarti sudah terjadi penumpukan zat anti Rh yang relatif banyak. Apabila pada kehamilan ini, si fetus begolongan darah Rh+ lagi, maka zat anti yang dialirkan ke tubuh fetus menjadi relatif banyak. Bayi yang terlahir akan mengalami anemia yang hebat karena terjadi hemolisis eritrosit disebut erythroblastosis foetalis.


Vital sign erythroblastosis foetalis:
  • Terdapat bercak-bercak merah pada sekujur tubuh bayi karena sel eritrositnya rusak sehingga menyumbat pembentukan darah dalam hati.
  • Tubuh bayi berwarna kuning karena penyumbatan di atas menyebabkan masuknya cairan empedu masuk ke pembuluh darah.
Saya jadi teringat dengan almarhumah si bayi mungil Bilqies (memori saya lemah banget, tidak begitu mengingat nama anak itu)... semoga keluarganya diberi ketabahan, amiin ya rabbal aalamiin.

Seiring dengan perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan dibidang kedokteran, telah dikembangkan serum yang dapat mencegah "penderitaan" bayi pada kehamilan ke dua (anak ke dua). Serum tersebut harus disuntikkan pada si ibu pasca melahirkan kelahiran anak pertama. Merupakan serum yang mengandung zat yang dapat memusnahkan antigen Rh yang dimiliki oleh fetus sebelum merangsang pembentukan zat anti rh di dalam tubuh si ibu.
So, dapat digaris bawahi bahwa setiap kehamilan ibu yang bergolongan darah Rh- menyebabkan peningkatan zat anti Rh dari fetus yang bergolongan darah+.
Semoga bermanfaat dan dapat dijadikan sebagai panduan belajar biologi.

0 comments:

Post a Comment

Kita jalin Silaturrahim dengan mengisi kotak komentar di bawah ini meskipun sepatah dua patah kata...!!!